Surabaya, kawanuaplus.com – Organisasi warga Sulawesi Utara (Sulut) sudah banyak berdiri di berbagai daerah. Pada hari Minggu (24/1/2015) di Surabaya, sejumlah warga Jawa Timur yang berasal dari Sulawesi Utara (Sulut) melakukan terobosan dalam mendorong kemajuan daerah. Mereka yang masih berdarah Minahasa, Sanger-Talaud, dan Boloang Mongondow (Bolmong) tersebut menggabungkan diri dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara di Jawa Timur (K2 Sulut). Ketua Umum Dewan Pengurus K2 Sulut Poppy Febe Frida Enoch pada pengukuhan pengurus K2 Sulut mengatakan visi-misi K2 Sulut berbeda dengan organisasi-organisasi kedaerahan lainnya. Bila biasanya organisasi daerah lebih berkonsentrasi untuk mengabdi ke kampung halamannya, tapi hanya K2 Sulut tak melupakan bahwa mereka telah hidup dan berkeluarga di Jatim sehingga mau tak mau mereka harus mengabdi juga untuk Jatim. “Yang berbeda dari K2 Sulut juga komitmen untuk merangkul investor untuk menanam modal dan berbisnis di Sulut. Jejaring sosial kami di berbagai negara sudah siap mendukung program ini. Beberapa waktu lalu, kami sudah dihubungi rekan asli Manado yang ada di Amerika Serikat dan China. Mereka menyatakan siap mendukung program-program K2 Sulut, yang penting memberi manfaat bagi masyarakat,” jelas Poppy. Sekitar bulan Mei 2015, lanjutnya, K2 Sulut akan menghadirkan seluruh Bupati dan Walikota di Sulut untuk mempromosikan potensi ekonomi, bisnis, dan investasi di daerah masing-masing. Mereka berencana untuk beraudiensi ke Gubernur Sulut untuk merealisasi rencana tersebut. “Kegiatan sosial juga kami rancang. Diantaranya, membantu biaya sekolah anak-anak Sulut yang lemah secara ekonomi. Tentu saja kami tetap berkomitmen melestarikan budaya daerah Jatim. Beberapa waktu lalu kami sudah bekerjasama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memberi bantuan sosial di Bojonegoro. Kami juga sudah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa memberi bantuan sosial kepada 6000 warga yang kurang beruntung di sana,” sambung Poppy. Sekum K2 Sulut Jelly J.F. Lampod, S.Sos. menambahkan K2 Sulut berupaya menjalin kerjasama dengan Pemerintah Jatim untuk memajukan ekonomi, sosial, dan budaya Jatim dan Sulut. Menurut dia, upaya membuka kerjasama ini didorong dari kesadaran bahwa warga Sulut di Jatim telah berkiprah dan mencari nafkah di Jatim, maka sudah sepatutnya bagi mereka untuk memajukan Jatim tanpa melupakan kampung halaman di Sulut. Jelly menambahkan, pengurus K2 Sulut sudah menyiapkan berbagai program sosial, bisnis, investasi, dan seni budaya sehingga budaya Minahasa, Sanger-Talaud, dan Bolmong tetap lestari. Tonaas (tokoh yang dituakan) Minahasa Drs. Jantje Sajouw, Msi. yang juga Bupati Minahasa, Sulut, menambahkan, dirinya sengaja menyediakan waktu untuk hadir pada acara sekaligus mengukuhkan pengurus K2 Sulut ini. “Mereka [anggota K2 Sulut] adalah rakyat Minahasa juga yang harus kami ayomi. Mereka mencari nafkah di Jatim dan sewaktu-waktu mereka juga pulang ke kampung untuk membangun kampung halaman. Mereka juga berkomitmen membantu saudara-saudara mereka yang kurang beruntung di kampung halaman, makanya saya harus mendukung mereka,” ujar Jantje.
Be the first to leave a comment