Gubernur Sulawesi Utara DR. S.H. Sarundajang menerima kunjungan ‘courtesy call’ Konsul Jenderal RI di Hongkong Chalief Akbar di Gubernuran Bumi Beringin, Jumat (22/11/2013).
Pada kesempatan itu, Gubernur mengatakan, pihaknya tertarik menjajaki kerjasama dengan Hongkong soal potensi pariwisata Sulut.
“Potensi Pariwisata Sulawesi Utara tidak kalah dengan daerah tujuan wisata lainnya di negeri ini. Mulai dari wisata alam maritim sampai dengan wisata religi. Semuanya ada di sini (Sulut) dan dijamin tidak akan ditemukan di tempat lain,” ungkap Gubernur kepada Akbar.
Sarundajang mempresentasikan tentang potensi daerah ini kepada Konsul Jenderal terlebih khusus dalam bidang pariwisata dan perdagangan.
Menurut dia, salah satu upaya yang akan ditempuh dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan khususnya dari Hongkong adalah dengan membuka penerbangan langsung Manado-Hongkong.
“Saya akan mengupayakan dibukanya penerbangan langsung Manado-Hongkong, ada maskapai penerbangan yang telah saya hubungi dan mereka nyatakan bersedia. Lagi pula ini sangat berpeluang karena jarak antara Manado dan Hongkong relatif tidak terlalu jauh,” papar Sarundajang.
Ditambahkan, pada 2014 akan dibuka jalur ekspor tuna segar. Di Asia Timur termasuk di dalamnya Hongkong merupakan konsumen terbesar.
Konjen Chalief Akbar memberikan respon yang sangat positif terhadap upaya gubernur tersebut dan berjanji akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Saya kagum dengan potensi wisata yang dimiliki daerah ini, dan saya yakin wisatawan dari Hongkong akan sangat berminat apalagi jika tersedia transportasi langsung. Itu sebabnya saya datang ke daerah ini dan menyatakan siap membantu Gubernur Sarundajang dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke sulawesi Utara”, ujar Chalief yang pernah menjabat sebagai Direktur Konsuler Kemlu RI.
Diketahui kunjungan Konjen RI di Hongkong di Bumi Nyiur Melambai dengan membawa kelompok Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Travel Agent) di Hongkong.
Direncanakan pada Sabtu (23/11/2013) akan dilaksanakan pertemuan antara Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Hongkong dan Manado yang difasilitasi Dinas Pariwisata Provinsi Sulut.
Turut mendampingi Gubernur dalam pertemuan ‘courtesy call’ tersebut Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Sulut Drs. Sanny Parengkuan dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Suprianda Ruru.
Sumber:www.beritakawanua.com
octavianus Adipati
October 10, 2014
Bagus pak Gubernur berusaha menarik wisatawan mancanegara ke Sulut .Salut buat torang pe Gubernuer .
Ada beberapa keluhan wisatawan yg bisa jadi masukan untuk kita semua .
1. Kebersihan lingkungan . : Banyak turis yg mau ke Bunaken heran liat sampah2 bertebaran sebelum naik
boat dekat Pasar 45 , Mau masuk toilet pas buka pintu aja …bau menyengat sudah nusuk hidung duluan.
2. Tarip yg tidak di kontrol : Perda penetapan Tarip Harus dipasang secara jelas disetiap gerai pengelolah
Turis agar tidak ada Turis yg mengeluh dan merasa di bohongi dengan biaya tambahan pajak, pelayanan
standar or extra supaya turis bisa hitung sendiri kemampuan koceknya.
Saya biasa di Hongkong atau Macau walau hanya bekerja tapi memperhatikan
apa yg menarik bisa kujadikan masukkan untuk pemerintah atau siapapun yg memerlukan .
Gubernur ,Bupati atau Walikota tdk bisa sendiri dlm hal ini .Harus didukung oleh kita semua dgn peran masing2 .
Inga2 Torang Samua KAWANUA !!!
Semoga ini jadi penambah daya tarik Sulut selain Bunaken