Jakarta, kawanuaplus.com – Enam wakil rakyat yang berasal dari daerah pemilihan Sulawesi Utara (Sulut) telah dilantik menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019. Mereka adalah Evert Ernest Mangindaan dari Partai Demokrat, Yasti Soepredjo Mokoagouw dari Partai Amanat Nasional (PAN), Wenny Warow dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Aditya Anugerah Moha dari Partai Golongan Karya, Olly Dondokambey dan Vanda Sarundajang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dapil Sulawesi Utara Meliputi: Kota Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kabupaten Kepulauan Talaud, Kota Kotamobagu, Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Tomohon. Hasil Pemilu Legislatif pada April 2014 telah mencatat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai pemenang di Sulawesi Utara setelah mampu mempertahankan dua wakilnya ke dewan pusat, mengalahkan Partai Golongan Karya yang kali ini hanya bisa mengutus satu wakil dari pemilu sebelumnya dua wakil. Sedangkan Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat tetap mempertahankan masing-masing satu wakil dari pemilu sebelumnya. Satu-satunya pendatang baru adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang berhasil mengutus Wenny Warow. Persaingan calon anggota legislatif DPR RI di Dapil Sulut terbilang ketat sebab sejumlah partai menurunkan nama-nama beken untuk bersaing. Perolehan suara antar Caleg pun tak beda jauh baik caleg sesama partai maupun caleg antar partai. Setya Novanto Ketua DPR RI Sementara itu, Ketua DPR Periode 2014-2019 Setya Novanto dalam pidato perdananya, mengajak seluruh Anggota Dewan untuk menjadikan Gedung DPR sebagai the real rumah rakyat, atau rumah rakyat yang sesungguhnya. Pasalnya, kinerja DPR selalu menjadi sorotan masyarakat yang menuntut agar para Anggota Dewan lebih peka terhadap persoalan di masyarakat. “Kami mengajak untuk menjadikan gedung DPR menjadi the real rumah rakyat, atau rumah rakyat yang sesungguhnya. Tujuan saya adalah hendak membuka lebar-lebar gedung DPR ini bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasinya, sesuai mekanisme yang ada. Dewan harus bisa merespon tuntutan rakyat,” ajak Setya, saat membacakan pidato pertamanya di Gedung Nusantara II, Kamis (2/10/2014) dini hari. Upaya ini, tambah Setya, dapat dilakukan melalui rapat-rapat Dewan yang bersikap terbuka. Mekanisme pembahasan RUU juga perlu dilakukan lebih efektif. Aturan-aturan berkaitan dengan kehadiran anggota dalam rapat-rapat dan aturan mengenai kuorum rapat juga perlu ditata kembali. “Beruntunglah kita DPR periode ini telah meletakkan dasar dalam bentuk berbagai perubahan, dan penyempurnaan pelaksanaan tugas dan fungsi dewan melalui UU No 17 Tahun 2014 dan diikuti oleh peraturan tata tertib yang baru. Oleh karena itu, kami mengajak segenap Anggota Dewan untuk bekerja dengan baik, meningkatkan performa dan kinerja DPR agar DPR kedepannya menghasilkan capaian-capaian yang lebih produktif dan kualitatif,” harap Politisi asal Dapil Nusa Tenggara Timur ini. Ia juga berharap masyarakat dapat ikut mengontrol lembaga negara ini dengan niat untuk memberikan kritik yang konstruktif, serta perlunya aspirasi atau dukungan terhadap langkah DPR dengan mewujudkan iklim demokrasi yang lebih baik dan terkonsolidasi. Karena, tanpa kritik dan dukungan, akan sulit bagi DPR periode ini dapat memberikan kinerja yang terbaik. “Insya Allah kami akan berusaha melaksanakan amanat yang diberikan kepada kami, untuk menjadi wakil rakyat yang amanah, dan akuntabel. Kami minta dukungan dan doa dari seluruh rakyat Indonesia dan kerjasama yang konstruktif dengan lembaga negara lainnya. Semoga perjuangan kita selalu diberkati,” pungkas Setya. hid
Be the first to leave a comment