Surabaya, kawanuaplus.com – Perkembangan teknologi informasi menghantarkan komunikasi yang dekat antar kerabat Kawanua. Contoh nyata paling gamblang adalah dimanfaatkannya media jejaring sosial di internet. Sangat mudah bagi kita untuk menjumpai Kawanua di facebook, twitter, instagram, dan media jejaring sosial lainnya. Facebook dan kawan-kawan telah menjadi kawan akrab Kawanua untuk berbagi informasi tentang Sulawesi Utara (Sulut) dan menggalang komunikasi sesama warga Minahasa. Banyak komunitas terbentuk di pulau internet tersebut. Untuk merekam ikatan persaudaraan para Kawanua itu, cara paling mudah adalah dengan googling (browsing di internet) atau dengan mencermati status warga Minahasa di group-group yang ada di jejaring sosial di internet: facebook. Dalam sekejab, kita orang (torang) akan menjumpai geliat persaudaraan itu. Torang akan banyak menemui komunitas-komunitas warga Minahasa di internet dan hampir setiap komunitas itu memiliki akun group di facebook. Mereka bergerak dan saling berkomunikasi melalui piranti dunia maya tersebut. Maka jangan heran bila Anda memergoki smartphone, laptop, atau komputer tablet seorang warga Minahasa sangat aktif dalam situs-situs jejaring sosial untuk berkomunikasi dan menularkan semangat memajukan Sulut. Mari ambil beberapa contoh, dari status warga Minahasa di facebook, Anda akan tahu bahwa di Sulut ada warung kejujuran yang benar-benar menguji kejujuran kita. Warung itu bukan digagas, dirintis, atau dikelola aparat penegak hukum, apalagi pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Warung itu dibuka dan dikelola warga biasa. Penjualnya hanya membuat pamflet yang berisi tulisan mempersilahkan kita untuk mengambil minuman dan meletakkan facebook juga kita akan tahu bahwa pihak kepolisian di Menado terus menyampanyekan program “Brenti Jo Bagate” atau kampanye untuk berhenti mabuk-mabukan. Foto di facebook menunjukkan Kepolisian Daerah (Polda) Sulut mengoperasikan beberapa unit truk pengangkut orang-orang mabuk yang kedapatan mabuk berat di seputar kota Menado. Demikianlah, komunikasi diantara warga Minahasa itu berlangsung demikian erat di dunia maya. Lantas bagaimana ketika mereka bakudapa di dunia nyata? Masih menjadi tradisi warga Minahasa untuk bakudapa di rumah makan atau rumah kopi yang banyak tersebar di berbagai penjuru daerah Sulut. Pernah mendengar nama restoran Hang Min yang kelezatan masakannya berpadu dengan hamparan keindahan kota Menada dari arah ketinggian? Disini salah satu tempat favorit warga Minahasa untuk bakudapa. Ratusan rumah kopi juga menjadi saksi sehari-hari warga Minahasa untuk bakudapa. Ada rumah kopi “Gembira” yang telah berdiri sejak 1946 dan bersikukuh untuk tidak buka cabang ataupun franchise. Ada juga cafe bermerek nasional dan internasional. Semuanya ramai ditongkrongi warga Minahasa bersama saudara dan handai tolannya untuk bakudapa. mat
Be the first to leave a comment