Denpasar, kawanuaplus.com – Kepala Staf Kodam (Kasdam) IX/Udayana, Brigadir Jenderal TNI Ruslian Hariadi didampingi Waka Polda Bali, memimpin apel gelar pasukan pengamanan Bali Democracy Forum (BDF) VII tahun 2014 yang diikuti seluruh anggota baik dari personel TNI AD, TNI AL dan TNI AU, Paspampres, Kepolisian serta unsur pengamanan tradisional seperti Pecalang (Satuan Pengamanan Adat) Bali yang terlibat dalam pengamanan, di lapangan Puputan Niti Mandala Renon Denpasar Bali, Senin (6/10/2014).
Kasdam IX/Udayana mewakili Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro selaku Pangkoopspam VVIP dalam amanat tertulis menyampaikan bahwa, BDF yang dilaksanakan setiap tahun di Bali merupakan pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri di kawasan Asia Pasifik yang membahas peluang kerjasama pembangunan politik dan demokrasi.
Pelaksanaan BDF VII yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari tanggal 10-11 Oktober 2014 mengangkat tema “Evolving Regional Democratic Architecture: The Dynamic of Political Development, Socio Economic Progress and Public Participation in The Democratic Process.” Tema tersebut memberikan inspirasi bagi Bangsa Indonesia dalam proses pembangunan demokrasi.
“Indonesia secara berturut-turut sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan BDF, hal ini merupakan kehormatan sekaligus kepercayaan yang diberikan oleh negara-negara di Asia Pasifik. Oleh karena itu kehormatan dan kepercayaan tersebut harus dijunjung tinggi dengan cara berbuat semaksimal mungkin agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dalam suasana aman dan kondusif,” ujar Ruslian.
Selanjutnya, ungkap Ruslian, Pangdam juga menegaskan bahwa tugas pokok yang dilaksanakan adalah melaksanakan operasi pengamanan VVIP baik Presiden, Wakil Presiden dan tamu negara setingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan serta para delegasi yang menghadiri kegiatan BDF. Apel gelar pasukan ini menjadi penting untuk mengecek kesiapan pasukan pengamanan dan sejumlah peralatan baik perorangan maupun satuan sesuai Prosedur Tetap (Protap) pengamanan VVIP sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi tumpang tindih maupun salah prosedur.
Sistem pengamanan BDF tahun 2014 dilaksanakan secara proporsional pada tingkat pengamanan tertinggi. Selain itu, konsep pengamanan TNI dilaksanakan sesuai prosedur yaitu pengamanan yang prima dan nyaman dalam artian digelar secara profesional dan proporsional. Seluruh prosedur telah disiapkan dengan matang termasuk pengamanan wilayah bandara yang telah memiliki mekanisme pengamanannya serta pengamanan wilayah laut di sekitar Bali.
Demi kelancaran selama pelaksanaan pengamanan BDF VII di Bali, Kasdam IX Udayana menghimbau kepada warga masyarakat Bali khususnya di wilayah Bandara Ngurah Rai dan sekitarnya agar tidak bermain layang-layang apapun jenisnya.
“Tujuan pelarangan ini agar tidak mengganggu lalu lintas penerbangan, baik pada saat pesawat tiba maupun meninggalkan Bandara Ngurah Rai,” tegas Ruslian. hid
Be the first to leave a comment