Surabaya, kawanuaplus.com – Wanita tangguh di dunia pertambangan minyak. Demikian kira-kira gambaran yang pas untuk menjelaskan secara singkat sosok Brigitte MC Montolalu. Hari-harinya banyak dihabiskan di rig atau kilang minyak di lepas laut. Terkadang juga terayun-ayun di atas kapal. Namun kerasnya dunia tambang tak menyurutkan semangat wanita yang akrab disapa Gita ini. “Saya punya prinsip, saya tidak akan mengganggu orang lain sejauh orang itu tidak mengganggu urusan saya,” tegas Gita dalam perbincangan di Surabaya. Dengan prinsip itu, tertangkap kesan Gita cuek dengan keadaan sekitarnya. Padahal dibalik kecuekan berbalut ketegasan itu, dia justru memiliki seabrek kegiatan sosial untuk membantu warga Kawanua di kampung halaman. “Ketika ada bencana di Manado, saya langsung kontak kawan-kawan untuk membantu. Saya pancing dulu dengan saya menjadi pertama yang menyumbang. Langsung deh, kawan-kawan antri membantu,” kenang Gita. Hasil dari patungan itu langsung dibelanjakan sendiri oleh Gita. Dia ajak beberapa rekan untuk berbelanja kebutuhan korban bencana di sebuah hypermarket. Gita mengaku sangat lega dan bahagia ketika bisa berbagi bahagia kepada korban bencana itu. “Torang samua basudara. Kong baku-baku bae dan baku-baku sayang.”Kalimat tersebut dapat diterjemahkan secara bebas sebagai berikut: kita semua bersaudara, antara yang satu dengan yang lainnya, hiduplah dengan saling berbagi kebaikan dan saling menyayangi. Kalimat-kalimat itu populer dalam semboyan ringkas: Torang Samua Basudara. Pesan moral yang sangat mulia untuk hidup rukun dan damai dalam semboyan “Torang Samua Basudara” merupakan kearifan lokal warga Sulut. Namun kisah manis memberi bantuan tak selamanya dinikmati Gita dan kawan-kawan. “Pernah kami dicurigai oleh korban bencana bahwa kami punya niat tertentu dibalik bantuan tersebut. Tapi hati nurani kami menerima saja kecurigaan itu, sebab nantinya waktu akan menjawab kecurigaan itu,” pungkas Gita. mat
Be the first to leave a comment